PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PADA NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DENGAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA A. FUADI

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PADA NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DENGAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA A. FUADI
http://3.bp.blogspot.com/-utzeQPepF5c/ULdCasMZu6I/AAAAAAAAAKg/284m6T4FVB4/s72-c/220px-Laskar_Pelangi_film.jpg



A.                            Latar Belakang
      Menganalisis karya fiksi merupakan salah satu cara untuk memahami dengan jelas apa yang terkandung di dalam karya itu sendiri. Karena bagaimanapun juga, karya fiksi merupakan proses pemikiran seorang pengarang yang belum tentu dapat dengan mudah dimengerti oleh pembaca apa maksud yang disampaikannya. Dengan menganalisisnya, kesalahpahaman maksud yang ditujukan dari pengarang kepada pembaca tentu dapat dihindari. Sehingga suatu karya fiksi akan dapat dinikmati dengan mengutamakan tujuan adanya karya fiksi itu sendiri.
Untuk menghindari pembahasan supaya tidak melebar, oleh karenanya pembahasan kali ini hanya dibatasi perihal penokohan dan alur yang ada di dalam suatu karya fiksi. Penokohan dan alur merupakan salah satu cara yang digunakan pengarang untuk memberi kesan menarik pada karyanya. Oleh karena itu, saya selaku penganalisis memilih kedua hal tersebut.
Setiap karya pasti mempunyai referensi dari karya lain sebelum karya itu lahir dan menjadi karya yang baru. Karya yang baru tersebut secara otomatis mempunyai hubungan terhadap karya yang sebelumnya telah ada, dan hubungan tersebut disebut dengan intertekstual. Hubungan tersebut dapat secara eksternal maupun internal. Sebenarnya tidak hanya dua karya yang dapat dilihat mempunyai hubungan interteks. Dapat juga dalam karya satu dengan beberapa karya yang lain, tidak hanya dengan satu karya. Karya yang mempunyai hubungan interteks tidak hanya didapat dari satu jenis karya, misalnya novel dengan novel lain, cerpen dengan cerpen. Namun hubungan interteks tersebut dapat dilihat dari berbagai jenis, misalnya cerpen dengan lukisan, puisi dengan patung, dan sebagainya.
Dalam Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata Dan Novel Ranah 3 Warna Karya A.Fuadi merupakan dua novel yang menceritakan tentang sebuah cita-cita yang berusaha di capai dengan berbagaiu cara dengan usaha keras meskipun banyak rintangan dan cobaan yang menghadang. Oleh karena itu, peneliti akan mengkaji kedua novel tersebut secara lebih mendalam untuk dapat mengetahui hubungan yang terdapat dalam kedua karya yang merupakan satu jenis.
B.     Pembatasan Masalah
Intertekstual mempunyai banyak bahan untuk dikaji. Karena hal tersebut, peneliti membatasi masalah yang akan dikaji dalam makalah ini. Pembahasan dalam makalah ini hanya mengkaji tentang hubungan intertekstual yang ada pada Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata Dan Novel Ranah 3 Warna Karya A.Fuadi serta penentuan hipogarm dan teks transformasi dari kajian intertekstual.

C.    Rumusan Masalah
1.         Bagaimana Sinopsis Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata Dan Novel Ranah 3 Warna Karya A.Fuadi?
2.         Apa saja Persamaan Tema Dan Watak Pada Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata Dan Novel Ranah 3 Warna Karya A.Fuadi?
3.      Bagaimana penentuan hipogram dan teks transformasi dari kajian intertekstual pada Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata Dan Novel Ranah 3 Warna Karya A.Fuadi?
4.      Apa Perbedaan Penggunaan Bahasa, Jenjang Pendidikan Dan Latar Atau Setting Dalam Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata Dan Novel Ranah 3 Warna Karya A.Fuadi?
D.    Tujuan
1.      Dapat Menjabarkan Sinopsis Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata Dan Novel Ranah 3 Warna Karya A.Fuadi.
2.      Dapat mengetahui Persamaan Tema Dan Watak Pada Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata Dan Novel Ranah 3 Warna Karya A.Fuadi.
3.      dapat penentuan hipogram dan teks transformasi dari kajian intertekstual pada Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata Dan Novel Ranah 3 Warna Karya A.Fuadi.
4.      dapat mengetahui Perbedaan Penggunaan Bahasa, Jenjang Pendidikan Dan Latar Atau Setting Dalam Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata Dan Novel Ranah 3 Warna Karya A.Fuadi.











BAB III
Kajian Teori
Intertekstual sebenarnya mempunyai kata asal yang berupa kata inter dan teks. Dalam bukunya, Ratna menyebutkan “inter” mempunyai arti (di) antara, sedang kata “teks” berasal dari kata textus (Latin) yang artinya tenunan, anyaman, susunan, dan jalinan. Intertekstual dengan demikian didefinisikan sebagai hubungan atau jaringan antara satu teks dengan teks-teks lain (Ratna, 207: 212). Dalam teori interteks dibedakan antara kutipan, kerangka pemikiran, dan tiruan, khususnya dengan plagiat.
Interteks mengimplikasikan intersubjektivitas, pengetahuan terbagi yang diaplikasikan dalam proses membaca. Menurut para strukturalis (Culler, 1977: 137-139) pada bukunya Ratna, ada beberapa konsep penting yang harus dijelaskan agar pemahaman secara intertekstual dapat dicapai secara maksimal. Konsep-konsep tersebut diantaranya yaitu recuperation (prinsip penemuan kembali), naturalisation (prinsip untuk membuat yang semula asing menjadi biasa), motivation (prinsip penyesuaian, bahwa teks tidak arbitrer atau tidak koheren), dan vraisemblation (prinsip integrasi antara satu teks dengan teks atau sesuatu yang lain).
Teori interteks sangat penting dalam memahami sastra. Tidak ada karya yang asli dalam pengertian yang sesungguhnya. Artinya, tidak ada karya yang tidak diciptakan dalam keadaan kosong tanpa referensi dunia lain. Dalam proses interteks, konsep yang memegang peranan penting adalah hypogram. Menurut Rifaterre, hypogram sebagai struktur prateks, generator teks puitika yang mungkin merupakan kata-kata tiruan, kutipan, kompleks tematik, kata-kata tunggal, atau keseluruhan teks. Dalam bukunya Pradopo, Riffaterre mengungkapkan bahwa hipogram merupakan sajak (teks sastra) yang menjad latar penciptaan karya sastra sesudahnya. Pengarang, baik secara sadar atau tidak menggunakan hypogram untuk melahirkan matriks atau kata-kata kunci yang pada gilirannya melahirkan model dan serial varian  untuk melahirkan matriks atau kata-kata kunci yang pada gilirannya melahirkan model dan serial varian. Menurut Riffaterre, matriks, model, dan teks adalah varian hypogram. Masih dalam bukunya Pradopo, Julia Kristeva mengatakan bahwa setiap teks sastra itu merupakan mosaik kutipan-kutipan, penyerapan dan transformasi teks-teks lain.


















BAB III
PEMBAHASAN

1.      Sinopsis
Sinopsis Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata
Sepuluh anak dari Belitung yang mempunyai satu impian untuk sukses,Berawal dari Sekolah Muhamadaiyah di desa Gantung Belitung Timur terancam akan dibubarkan oleh Depdikbud Sumsel jika tidak mencapai siswa sejumlah 10 anak. Ketika itu baru 9 anak yang akan menghadiri upacara pembukaan, akan tetapi ketika pak Harfan, sang kepala sekolah hendak berpidato menutup sekolah, harun dan ibunya datang untuk mendaftarkan diri disekolah kecil itu.
Laskar pelangi merupakan nama yang diberikan Bu Muslimah akan kesenangan mereka terhadap pelangi pun sempat mengharumkan nama sekolah dengan berbagai cara misalnya pembalasan dendara Mahar yang selalau dipojkan kawan-kawannya karenan kesenangannya pada okultisme yang membuahkan kemenangan manis pada karnaval 17 agustus, dan kejeniusan lintang yang menantang dan mengalahkan drs. Zulfikar, guru sekolah kaya Pn yang berijazah dan terkenal, dana memenangkan lomba cerdas cermat. Laskar pelangai mengarungi hari-hari yang menyenangkan, tertawa dan menangis bersama. Kisah sepuluh kawan ini berkahir dengan kematian ayah Lintang yang memaksa Enstein cilik itu putus sekolah dengan sangat mengharukan,dan dilanjutkan dengan kejadian 12 tahun kemudian dimana Ikal yang berjuang diluar pulau Belitung kembali kekampung halamannya.

Sinopsis Novel Ranah 3 Warna Karya A.Fuadi
Alif telah menyelesaikan studinya di Pondok Madani, Ponorogo. Setelah pulang ke rumah yang dekat dengan danau Maninjau, Alif memutuskan untuk pergi menempuh pendidikan S1-nya di Bandung, Jawa Barat. Namun sahabat karibnya, Randai meragukan Alif dapat lulus UNMPTN.Lalu dia sadar satu hal penting yang dia tidak miliki yaitu ijazah SMA. Bagaimana mungkin mengejar semua cita-cita tinggi tanpa ijazah? Terinspirasi semangat tim dinamit Denmark, dia mendobrak rintangan-rintangan berat yang menghalangi jalannya. Baru saja tersenyum, badai lain telah menghempaskannya silihberganti tanpa ampun.
Alif letih dengan keadaan ini, Alif pun bertanya-tanya : Sampai kapanaku harus teguh bersabar menghadapi segala cobaan hidup ini?Hampir saja dia putus asa.Rupannya mantraman jadda wa jadda saja tidak cukup sakti untuk memenangkanhidup. Alif teringat mantra kedua yang diajarkan oleh Kyai Rais selama di PM man shabara zhafira. Siapa yang bersabar akan beruntung. Berbekalkedua mantra tersebut dia songsongbadai hidup yang menerpanya satu per satu. Dapatkah Alif memenangkan semua impiannya? Ranah 3 Warna merupakan hikayat tentang bagaimana impian tetap wajib dibela habis-habisan walau hidup digelung nestapa tak berkesudahan. Tuhan sungguh bersama orang yangsabar.Dalam novel ini Ahmad Fuadi menampilkan kehidupan ala mahasiswa dari keluarga yangberasal dari kampung dan berkehidupan pas-pasan. Mulai dari kekurangan uang, kekuranganmakanan, dan jauh dari orang tua. Ternyata bekal yang dia dapatkan dari PM belum cukup untuk mengahadapi rintangan yang menghalangi jalannya.Dalam novel ini kisah persahabatan antara Randai dengan alifpun mulai diuji, seperti saat Randai meremahkannya saat Alif berusaha mendapatkan Ijazah persamaan SMA dan saattes UMPTN. Lalu saat alif merusak komputer Randai secara tidak sengaja, dan di akhir ceritasaat Alif kecewa bahwa Raisa telah bertunangan dengan Randai.Dalam novel ini pun Alif mengetahui bahwa jalan hidupnya bukan menjadi insinyursarjana tekhnik penerbangan seperti Habibie yang selama ini dicita-citakannya. Alif sadarbahwa bakatnya adalah sebagai seorang penulis. Berkat arahan dari Bang Togar yangmendidiknya dengan keras Alif berhasil menuliskan artikelnya sampai media lokal di Bandung.

2.      Persamaan Tema Dan Watak Pada Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata Dan Novel Ranah 3 Warna Karya A.Fuadi
1) Tema
Pada novel laskar pelangi karya Andrea Hirata dengan Novel Ranah 3 Warna Karya A. Fuadi yang bertemakan tentang perjuangan anak-anak yang ingin menggapai cita-cita dengan berbagai cara untuk bisa mencapai cita-cita yang diimpikan meskipun banyak rintangan, cobaan, dan permasalahan yang harus dihadapi oleh sang tokoh supaya mencapai cita-cita yang diimpikan.
Ø  Pada Novel Laskar Pelangi pada Kutipan :
“pak harfan member kami pelajaran pertama tentang keteguhan pendirian tentang ketekunan, tentang keinginan kuat untuk mencapai cita-cita”.(hal 24)
Sebuah pelajaran pertama yang memacu semangat anak-anak laskar pelangi untuk gigih dalam meraih cita-cita
Ø  Pada Novel Ranah 3 Warna pada kutipan:
insya Allah yah, Ambo akan berjuang habis-habisan untuk persamaan dan untuk SNMPTN”.( hal 6 )
Apapun rintangannya akan terus maju untuk mencapai impian yang telah  menjadi cita-cita dari awal
jangankan setahun, tiga tahunpun akan aden lakukan demi mencapai mencapai cita-cita”. ( hal 10 )
Berapapun waktu yang akan ditempuh itu merupakan pengorbanan untuk mecapai sebuah cita-cita yang di impikan
2)         Persamaan Watak Tokoh
Ø  Pada Novel Laskar Pelangi pada Kutipan :
Pulang pergi sejauh 80 km pun dilakukannya demi memuaskandahaganya akan ilmu, bahkan harus melewati sungai yang banyak buayanya sekalipun.
Pada kutipan di atas  dapan dijabarkan bahwa watak sang tokoh utama yaitu kerja keras dari sang tokoh untuk menggapai cita-cita meskipun menderita terlebih dahulu.
lelah seharian bekerja lenyap jika melihat eryn dan semangat belajarnya, jiwa positifnya, dan intelegensia yang terpancar dari sinar matanya. Aku rela kerja lembur berjam-jam, membantu menerjemahkan bahasa inggis, menerimaketikan, dan berkorban apa saja termasuk baru-baru ini menggadaikan sebuah tape deck, hartaku yang paling berharga demi membiayai kuliahnya”. (hal 443)
                  Segala hal dilakukan untuk memperoleh satu impian yang di capai melalui kerja keras yang dapat menguras hati,pikiran dan material.
Ø  Pada Novel Ranah 3 Warna pada kutipan:
jangankan setahun, tiga tahunpun akan aden lakukan demi mencapai mencapai cita-cita”. ( hal 10 )
Waktu adalah suatu hal yang sering dikorbankan untuk mencapai impian yang penuh pengorbanan.


3)      Sudut Pandang
Dalam novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata dengan Novel Ranah 3 Warna karya A,Fuadi sama-sama menggunakan sudut pandang akuan serba tahu yakni pengarang terlibat langsung yang menjadi tokoh dan mengetahui kisah tokoh lain, dan pengarang menyebut tokoh utama dengan “aku”
Ø  Dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata pada kutipan :
maka aku tak sampai hati memandang wajahnya, barangkali sebaiknya aku pulang saja, melupakan keinginan sekolah, dan mengikuti jejak beberapa abang dan sepupu-sepupuku, menjadi kuli…”. (hal 3)
aku mengenal para orang tua dan anak-anaknya yang duduk di depanku, kecuali seorang anak laki-laki kecil kotor berambut keriting merah yang meronta-ronta dari pegangan ayahnya.ayahnya itu beralas kaki dan bercelana kain belacu.aku tak mengenal anak beranak itu”.( hal 3)
Ø  Dalam novel Ranah 3 Warna karya A.Fuadi pada kutipan :
dengan terengah-engah akhirnya aku sempai juga di depan kos bang togar, yang terusuk di belakang rumah sakit boromeus. Onde mandeh, dari jauh aku bisa melihat dia celah tegak mematung di depan kamarnya”. (hal 73)
akhirnya aku memilih untuk ikhlas saja, walaupun diperlakukan dengan keras.hari ini aku sibuk sekali karena harus memperbaiki naskah, mengetik ulang,mengantar, dan dicoret bang Togar lagi, sampai berulang-ulang”. (hal 76)




3.         Perbedaan Penggunaan Bahasa, Jenjang Pendidikan Dan Latar Atau Setting Dalam Novel Laskar Pelangi Dengan Novel Ranah 3 Warna
1)      Perbedaan penggunaan bahasa
·            Pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata menggunakan bahasa (Indonesia-inggris) dan penggunaan istilah-istilah asing,yang terdapat pada kutipan :
disqusting habit! Sebuah kebiasaan yang menjijikan, kata morgan freeman dalam sebuah film”. (hal 460)
ini kasus mother complex yang sangat ekstrem…” (hal 448)
·            Pada novel Ranah 3 Warna karya A.Fuadi menggunakan bahasa (Indonesia-minang/batak) dan penggunaan istilah-istilah asing,yang terdapat pada kutipan :
lif, jagolah. Caliaklah ayah ko.bangun, lihatlah keadaan ayah”. (hal 93)
kambanglah bungo… aku lantunkan lagu sambil membaca lirik buku”. (hal 200)
2)      Perbedaan awal cerita jenjang pendidikan
·         Pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata terdapat dalam pada kutipan:
maka tidak seperti suasana di SD lain yang penuh kegembiraan ketika menerima murid angkatan baru, suasana hari pertama di SD Muhammadiyah penuh dengan kerisauan, dan yang paling risau adalah BU Mus dan Pak Harfan”. ( hal 4 )
·         Pada novel Ranah 3 Warna karya A.Fuadi terdapat pada kutipan:
Randai sedang libur panjang dari ITB dan aku baru tamat dari Pondok Madani di ponorogo. Ini saat menikmati kembali suasana kampong kami”. ( hal 1)
3)      Perbedaan Latar atau Setting
·         Pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata terdapat di Belitong dan pada kutipan:
“adapun sekolah ini, SD Muhammadiyah, juga sekolah kampong yang paling miskin di belitong”. ( hal 4)
                                     
·         Pada novel Ranah 3 Warna karya A.Fuadi terdapat di medan dan jawa timur dan pada kutipan:
“dengan gunung aku bertanya pada diriku:bagaimana cara mengejar impianku ini! Yang menjawab hanya bunyi kecipak air danau yang dibelah oleh biduk-biduk langsing para nelayan yang sedang mencari rinuak dan bada, dua jenis ikan kecil yang hanya ada didanau maninjau, dan teriakan randai yang lagi-lagi mendapat ikan yang entah berapa ekor”. (hal 3)
“beliaulah yang datang jauh-jauh dari maninjau menemuiku di ponorogo, hanya untuk menjinakkan hatiku ketika aku ingin sekali keluar dadi pondok madani”. (hal 5)





4.      Penentuan Hipogram Dan Teks Transformasi
Dari hubungan intertekstual dalam novel, pastilah mempunyai hipogram dan teks tranformasinya. Dalam hal ini, novel Laskar Pelangi merupakan hipogram dari novel Ranah 3 Warna, dan novel Ranah 3 Warna merupakan transformasi dari novel Laskar Pelangi. Hipogram dan teks transformasi tersebut dapat dilihat dari bukti-bukti di bawah ini:
Tahun terbit:
-                    novel Laskar pelangi  :           cetakan Pertama tahun 2005
-                   novel Perempuan Jogja:          cetakan petama tahun 2011












KESIMPULAN
1.      Pada novel laskar pelangi karya Andrea Hirata dengan Novel Ranah 3 Warna Karya A. Fuadi yang bertemakan tentang perjuangan anak-anak yang ingin menggapai cita-cita dengan berbagai cara untuk bisa mencapai cita-cita yang diimpikan meskipun banyak rintangan, cobaan, dan permasalahan yang harus dihadapi oleh sang tokoh supaya mencapai cita-cita yang diimpikan, dan tokoh utama mempunyai watak bekerja keas untuk mencapai cita-citanya.
2.       Perbedaan Penggunaan Bahasa, Jenjang Pendidikan Dan Latar Atau Setting Dalam Novel Laskar Pelangi Dengan Novel Ranah 3 Warna yaitu novel Laskar Pelangi menggunakan bahasa (Indonesia-inggris) sedangkan novel Ranah 3 Warna menggunakan bahasa (Indonesia-minang/batak). Pada jenjang pendidikan berawal cerita dari novel Laskar Pelangi mulai dari sekolah dasar sedangkan novel Ranah 3 Warna dari lulus Pesantren dan latar tempat pada novel Laskar Pelangi di Belitong sedangkan novel Rabah 3 Warna medan maninjau dan ponorogo.
3.      Penentuan Hipogram Dan Teks Transformasi Dalam hal ini, novel Laskar Pelangi (2005) merupakan hipogram dari novel Ranah 3 Warna (2011),








Daftar Pustaka

Ratna, Nyoman Kutha. 2007. Sastra dan Cultural Studies Representasi Fiksi dan Fakta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hirata, Andrea. 2005. Laskar Pelangi. Yogyakarta: Benteng Pustaka.
Fuadi, Ahmad. 2011. Ranah 3 Warna. Jakarta: Gramedia.
Pradopo, Rachmat Djoko. 1995. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

















PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PADA NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DENGAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA A. FUADI
Kajian Intertekstual
Dosen Pengampu Titiek suyatmi, M.Pd


Makalah ini disusun sebagai Ujian Akhir semester ganjil mata kuliah sastra perbandingan




Disusun oleh:
Kurniawan Restu P.
09003306
E


PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2012

Related product you might see:

Share this product :

+ komentar + 1 komentar

1 April 2012 pukul 11.16

asekk bisa buat referensi kii :) follow blog eo maz,, ahaha #promosi

Posting Komentar

SILAHKAN BERIKAN KOMENTAR UNTUK MENUNJANG KEMAJUAN BLOG INI. TRIMAKASIH

 
Support : Creating Website | Pendidikan Budaya | Kuniawan Restu Pambudi
Copyright © 2013. PENDIDIKAN BUDAYA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Pendidikan Budaya
Proudly powered by Blogger