PENGAJARAN SASTRA
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAfE-GAElpybPY_nz7JoqtRznkkDgRpGKcEIJPm1GBu2K8HTNHDKUrKVp8lGj7gu7RepPRm7ICe1PiV40cr5yfObb_MQYsmZoXPvXXv8mvyD3uI7Ufg_hnc1Rr8m5Rhi6GHEm1nGZbcA/s72-c/menulis-sastra.png
1. Manfaaat pengajaran sastra terletak pada cara menerima atau mempelajari sebuah karya sastra yang memuat isi atau amanat yang disampaikan oleh pencipta karya sastra melalui sebuah karya sastra, pada dasarnya manfaat pengajaran sastra umumnya seperti itu. Manfaat lain dari pengajaran sastra yaitu bertujuan supaya sastra di Indonesia tetap ada dan tidak tergeser oleh adanya globalisasi.karena sastra pada zaman ini masih kurang diminati, terlebih pada siswa, yang minim akan buku pelajaran tentang sastra.
2. Stategi
pengajaran sastra ekspositori dan kontekstual yaitu
a. Strategi
pengajaran sastra secara ekspositori yaitu sebuah strategi yang terletak pada
guru, jadi seperti metode ceramah, semua materi berasal dari guru. Siswa hanya
menerima materi yang sudah jadi dan pembelajaran sastra melalui verbal, bahan
ajar sastra disampaikan hanya melalui verbal, sehingga strategi ekspositori
berfokus pada verbal atau tuturan saja yang disampaikan oleh guru.
b. Strategi
kontekstual dalam pengajaran sastra yaitu penyampaian materinya tidak
seluruhnya dari guru. Strategi kontekstual berfokus pada penilaian autentik, materi
sastra disesuaikan terhadap karakter siswa. Siswa dituntut untuk mencari,
melakukan dan mengalami dari pengajaran sastra,sehingga siswa produktif dalam
pembelajaran sastra yang disampaikan oleh guru dan dikembangkan oleh siswa
sendiri sehingga dapat diterapkan dikehidupan siswa.karena pengajaran sastra
banyak mengandung amanat yang bagus untuk diterapkan pada siswa. Strategi
kontekstual sangat bagus digunakan dalam pengajaran sastra.
3. Model
pengajaran sastra bermain peran dan simulasi yaitu
a. Bermain
peran
Bermain peran dalam
pengajaran sastra masuk kepada drama, peran yang dimaksud dalam drama, yaitu
sebuah karakter yang akan diperankan,metode bermain peran dalam pengajaran
sastra merupakan salah satu cara yang cukup baik digunakan dalam pengajaran
sastra. Bermain peran untuk pembelajaran terhadap siswa dapat diperankan oleh
guru,siswa atau model.
b. Simulasi
Simulasi merupakan
model pembelajaran dalam pengajaran sastra, yaitu mengenai simulasi atau tata
cara mempraktekkan sesuai ketentuannya. Simulasi dalam pengajaran sastra yaitu memperagakan
baik puisi,prosa maupun drama.dari ketiga aspek tersebut jelas berbeda cara
memperagakannya. Model simulasi dalam pengajaran sastra berawal dari sebuah
materi atau bahan yang akan menjadi bahan simulasi lalu bisa dipraktekkan oleh
siswa secara benar.
4. Kriteria
buku pelajaran yang ideal untuk pengajaran sastra yaitu
a. Buku
pelajaran pengajaran sastra sesuai perkembangan sastra pada zaman ini
b. Buku
pelajaran pengajaran sastra sesuai karakter siswa
c. Buku
pelajaran pengajaran sastra yang mengedepankan amanat dan tidak mengurangi
nilai estetikan sebuah karya sastra.
5. Pengajaran
puisi, prosa, dan drama yang ideal yaitu
a. Pengajaran Puisi yaitu mempelajari dari proses
kreatif,proses pembuatan,penggunaan gaya bahasa, dan esensi dari puisi tersebut.
Dalam pengajaran puisi ada tiga sudut pandang, yaitu penikmat, juri atau
penilai, dan puisi tersebut. Pengajaran puisi yang ideal dapat mengajarkan siswa mengenai puisi hingga
siswa tesebut bisa membuat puisi yang baik dan dapat menyampaikan amanat
melalui puisi.
b. Pengajaran
Prosa yaitu mengajarkan mengenai seluk beluk prosa, baik cerpen maupun novel
hal terpenting dalam pengajaran prosa terletak pada proses kreatif dan
pengembanganya. Pengajaran prosa dimulai dari proses kreatif, lalu mengawali
sebuah cerita,menentukan permasalahan yang komplek,titik klimaks dan cara
mengakhiri sebuah cerita.secara umum pengajaran prosa seperti itu. Pengajaran
prosa akan ideal jika didukung oleh siswa yang haus akan sastra dan mau
mempelajari sastra.
c. Pengajaran
drama yaitu mengajarkan siswa mulai dari proses kreatif,membuat naskah
drama, pemeranan, penyutradaraan,dan
sebuah keproduksian. Dalam bermain drama menurut para teaterawan jogja ada tiga
pokok penting dalam bermain drama, yaitu wirogo
yaitu gesture tubuh dan
permainan bisnis akting, wiroso yaitu dari dalam hari untuk
merasakan dan mendalami karakter secara totalitas dengan membangun emosi dalam
drama, wiromo yaitu bermain drama ada irama-irama untuk menciptakan sebuah
irama yang tepat, irama harus tepat digunakan saat bermain drama.
+ komentar + 2 komentar
Menurut Ippho Santosa, pembelajaran terkait dengan sastra merupakan pengajaran yang berorientasi pada otak kanan. Jika seseorang dominan otak kanan maka peluang untuk seksesnya lebih tinggi.
terimakasih atas masukannya..
Posting Komentar
SILAHKAN BERIKAN KOMENTAR UNTUK MENUNJANG KEMAJUAN BLOG INI. TRIMAKASIH